Kamis, 10 November 2016

SELALU BERSAMA MENGATASI MASA-MASA SULIT



Hari ini saya sudah posting melalui media sosial mengenai makna hari Pahlawan, rasanya kurang lengkap kalau hari ini pula ada moment penting dalam sejarah kehidupan saya dan keluarga yaitu 20 tahun lalu tepatnya 10 November 1996 saya dipertemukan oleh Allah SWT dengan seorang wanita pendamping hidup yang saat ini menjadi isteri saya. Ia adalah Ekawati yang telah melahirkan dua anak kami yang alhamdulillah keduanya sudah belajar mandiri melaksanakan tugas belajarnya jauh dari kami. Dika Shafira Hidayat yang saat ini berada di Yogyakarta studi dengan pilihannya sendiri di Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastera Inggris, kemudian Aulia Farihah Hidayat yang juga dengan keinginannya sendiri saat ini ada di Solo di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Kelas III MTs. Kami berdua (saya dan Isteri) selalu berdoa semoga anak-anak kami selalu dilindungi Allah dan selalu dimudahkan urusannya.Rasanya perjalanan pernikahan kami baru kemarin, padahal sudah 20 tahun. Betul kata orang bijak :”jika kita melakukan sesuatu pekerjaan dengan rasa senang dan ikhlas, maka perjalan waktu tidak terasa”.  Dalam kesempatan ini saya coba mendeskripsikan perjalan kehidupan dengan tidak bermaksud pamer atau curhat, tetapi lebih kepada dokumentasi pribadi yang selalu menjadi bahan evaluasi syukur-syukur dapat berbagi pengalaman.

Senin, 01 Agustus 2016

CATATAN MENGAKHIRI MASA TUGAS DI JAWA TENGAH

Semarang, 1 Agustus 2016
Perjalanan hidup manusia secara keseluruhan yang berkaitan dengan hubungannya kepada manusia (muammalat) sangat sulit untuk ditebak. Saya coba membuktikannya dalam hal pengabdian saya sebagai Pegawai Negeri Sipil yang saat ini disebut Aparatur Sipil Negara.
Terhitung 1 Maret 1993 saya mulai mengabdi di Pengadilan Agama Kalianda dengan masa Tugas Belajar selama 1 (satu) tahun di Bandung sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, kemudian berkarier di Pengadilan Agama tersebut sampai tahun 1999, Kemudian harus mutasi ke Pengadilan Agama Tulang Bawang yang baru berdiri sampai tahun 2002, perjalanan mutasi dilanjutkan ke Pengadilan Agama Tanjungkarang hingga 2006, lalu mutasi lagi ke Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Lampung sampai tahun 2013. Awalnya saya berfikir inilah puncak pengabdian saya di Provinsi Lampung, tapi tanggal 18 April 2013 ternyata saya harus hijrah ke Provinsi Jawa Tengah, dan tidak pernah terfikir oleh saya pada akhir Juli 2016 ini dapat kabar harus kembali lagi ke Provinsi Lampung (saat saya menulis menunggu panggilan pelantikan di Provinsi Lampung,).

Senin, 02 Mei 2016

PERJUANGAN KI. HAJAR DEWANTARA BELUM SELESAI


Tanggal 2 Mei 1889 merupakan hari kelahiran Raden Mas Soewardi Soeryaningrat dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta. Dizaman kolonial, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat dikenal dengan nama Ki.Hajar Dewantara yang aktif sebagai wartawan dibebarapa surat kabar, tulisan-tulisan beliau banyak memuat kritik terhadap model pendidikan yang hanya dapat dinikmati oleh keturunan Belanda dan orangkaya saja, walaupun endingnya Ki.Hajar Dewantara diasingkan ke negeri Belanda.
Momentum di atas, dijadikan dasar untuk menetapkan setiap tanggal 2 Mei sebagai "Hari Pendidikan Nasional".
Kenyataannya sampai hari ini perjuangan Ki.Hajar Dewantara belum selesai. Faktanya hari ini pendidikan di Indonesia "Mahal" dan tentunya berimbas kepada tidak dapatnya masyarakat yang belum sejahtera ikut serta mengenyam pendidikan yang lebih tinggi karena faktor biaya yang tidak terpenuhi. 

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...