Kamis, 26 Maret 2020

Mencari Hikmah dibalik Musibah (Menyikapi Wabah Covid 19 sampai di Indonesia)



Wabah Virus Corona yang terkenal dengan istilah Covid 19 (Corona Virus Disease 2019) mulai terjadi di Wuhan yang merupakan Ibukota Provinsi Hubei Tiongkok sekitar akhir 2019 lalu, yang beritanya meluas, sebagian kita masih menganggap hal biasa saja sehingga seluruh aktifitas masih berjalan sebagaimana mestinya. Paling tidak sampai bulan Januari 2020 sebagian kita masih menganggap biasa-biasa saja, barulah setelah terjadi tragedi di kapal pesiar “Diamond Princess” yang bersandar di Pelabuhan Yokohama Jepang  di awal bulan Pebruari 2020 mulailah sedikit dari kita memperhatikan betapa luar biasanya jenis virus yang menyebar ini.  Pemerintah Indonesia dengan berbagai upaya mulai memikirkan Warga Negara Indonesia yang ada di Wuhan begitu pula yang ada di Kapal Pesiar “Diamond Princess” dan berhasil dengan sukses. Kita semakin serius ketika ada warga Depok yang terpapar bahkan rumahnya sempat dipasang Police Line.  

Seiring perjalanan waktu saat saya menulis ini menurut berita yang dilansir oleh situs www.covid19.go.id update data situasi virus corona sebagai berikut :       



Data di atas sangat memperihatinkan dan sudah sepatutnya di waspadai, dengan kata lain saya ingin mengatakan “wabah virus corona ini bukan mimpi dan penyebarannya sangat cepat, jadi ini merupakan hal serius!!!”.

Untuk itu himbauan pemerintah untuk menerapkan social distancing atau menjaga jarak sosial wajib kita patuhi. Implementasi social distancing mulai diterapkan, sekolah sudah menerapkan belajar dari rumah, beberapa instansi pemerintah dan dunia usaha sudah menerapkan Work From Home, Kapolri sudah menerbitkan maklumat  Nomor Mak/2/III/2020 tanggal 19 Maret 2020 yang intinya Kapolri melarang semua kegiatan yang berpotensi bisa mengumpulkan orang banyak atau massa. Baik itu yang berada di tempat umum atau di lingkungan masing-masing. Apakah itu berbentuk pertemuan sosial, budaya, keagamaan dan aliran kepercayaan, seperti seminar, lokakarya, sarasehan, dan kegiatan lainnya.  
Dampak dari semua itu, yang saya rasakan langsung adalah perjalanan saya ke kantor yang biasanya ditempuh sekitar 1 – 1 ½ jam menjadi 30 menit saja, karena jalan-jalan di Jakarta sangat minim kendaraan yang lalu lalang. Saya termasuk dalam kategori yang wajib datang kekantor.

Ternyata, melihat kondisi yang sudah saya tulis di atas persoalan covid 19 ini serius banget, jangan menganggap enteng karena mungkin kita atau keluarga dekat kita belum terpapar, maka sebelum terlambat kita wajib waspadai dengan cara :
1.     Patuhi kebijakan pemerintah
2.     Menghindari kerumunan massa
3.     Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah beraktifitas
4.     Keluar rumah untuk hal-hal yang sangat perlu saja
5.     Menjaga daya tahan tubuh
6.     Beristirahat yang cukup
7.     Batasi komentar negatif di media sosial terkait dengan covid 19
8.     Berdo’a kepada Allah semoga musibah ini cepat berakhir

Sebagai orang yang beriman dan mengakui adanya kekuasaan Allah atas apa yang sedang terjadi, kita sebagai manusia wajib sabar menghadapi semuanya. Allah SWT. Sudah menyatakan dalam QS.2:155 :

 




Artinya :
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.

Dengan cara sabar, mental kita akan menjadi kuat, tabah jiwanya dan semakin semangat menghadapi apapun musibah yang terjadi. Keyakinan akan pertolongan Allah akan segera datang. Bahkan Allah SWT sudah juga mengingatkan bahwa “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Asy-Sarh:6).


Yang perlu kita lakukan saat ini adalah tenang dan jangan gelisah atau panik, karena kegelisahan dan kepanikan menurut ilmu kesehatan akan mengurangi daya tahan tubuh, dengan melemahnya daya tahan tubuh maka corona akan mudah masuk ketubuh kita. Namun demikian kita wajib tetap waspada dengan cara paling tidak kita wajib melakukan delapan point yang sudah saya sebutkan di atas.

Selanjutnya mari kita semua mencari hikmah dari musibah ini, masing-masing kita patut instropeksi diri (muhassabah), mari merenung sejenak kira-kira hikmah apa yang bisa diambil dari kondisi ini.

Menurut saya, paling tidak ada beberapa hikmah yang dapat diambil, yaitu :
1.     Meningkatnya Kedekatan Kita Dengan Sang Pencipta
Bagi kita yang beriman, akan menggunakan semua kesempatan dengan mengembalikan musibah, wabah, atau apapun namanya kepada sang pemilik alam yaitu Allah SWT. Namun sebagai manusia wajib hukumnya ikhtiar selain mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari seperti cuci tangan, jaga jarak sosial, dan lain-lain. Namun juga jangan lupa berserah diri  dengan memanjatkan do’a agar kita semua terlindungi dari musibah ini.
2.     Tumbuhnya kesadaran persatuan dan kesatuan.
Tugas menangani penyebaran Covid 19 bukan hanya terletak pada pemerintah, semuanya wajib terlibat. Sederhananya pemerintah bertugas melindungi masyarakat dengan cara menerbitkan regulasi, mengobati melalui tenaga-tenaga medisnya, dan menyiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan tugas negara terhadap warganya. Sedangkan bagi kita masyarakat wajib berperan untuk mengikuti seruan pemerintah, seperti mengikuti himbauan untuk menerapkan social distancing .
Saya berkeyakinan jika kita bersatu padu untuk melawan penyebaran covid 19, maka upaya yang dilakukan akan membuahkan hasil secepatnya kita terbebas dari wabah yang sangat mengerikan ini.

3.     Waktunya untuk berbagi.
Ajaran agama manapun, memerintahkan untuk selalu berbuat kebaikan. Kondisi saat ini adalah kondisi yang dilematis, disatu sisi kita dibatasi untuk beraktifitas, dan dilain sisi kita juga harus memenuhi kebutuhan dasar. Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup, sebagian dari kita harus melakukan aktifitas. Nah.. saat inilah waktu yang tepat bagi kita yang mampu untuk berbagi kepada saudara-saudara kita yang memang aktifitasnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan dar hidupnya. Mulailah dari hal sederhana misalnya saudara-saudara kita yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya harus terpaksa keluar rumah, sementara diluar sepi sehingga penghasilannya berkurang bahkan sama sekali tidak mendapatkan penghasilan. Caranya bermacam-macam dari mulai mendonasikan kepada lembaga-lembaga yang ada atau dapat lansgung memberi materi jika kita tahu saudara kita benar-benar terdampak.

4.     Meningkatnya Pola Hidup Sehat
Jika selama ini kita belum teratur dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan, maka saatnya kita untuk disiplin menjaga kebersihan, seperti selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktifitas. Hal-hal yang dilakukan secara berulang maka akan menjadi kebiasaan, kalau selama ini kita sebagai umat Islam wajib mencuci tangan sehari semalam minimal 5 kali pada saat berwudhu, saatnya sekarang ditambah, selain berwudhu cuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah beraktifitas. Selanjutnya istirahat yang cukup dan perbanyak konsumsi sayur dan buah.

Selain hikmah di atas, tentunya masih banyak hikmah lain yang bisa didapat silahkan semua kita merenung saat ini, ternyata kita tidak ada apa-apanya sehebat apapun materi dan status sosial yang dimiliki saat musibah ini datang kepada kita.

Akhirnya tetap waspada dengan disiplin mengikuti standar penanganan penyebaran covid 19. Tetap semangat yang akan menambah imunitas tubuh dan persiapkan diri kita masing-masing untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan 1441 H satu bulan kedepan dengan hati yang bersih. Sekali lagi semoga Allah SWT melindungi kita semua dari segala mara bahaya dan musibah sehingga kondisi saat ini dapat segera berakhir.

Wallahu’alam bishowab.
Jakarta, 26 Maret 2020 M/1 Sya’ban 1441 H.

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...