Selasa, 23 Juni 2020

Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman (seri inspiratif)



Seringkali kita mendengar zona nyaman bahkan lebih familiar dengan istilah comport zone. Menurut pakar Behavioural Psychology, A.K. White bahwa zona nyaman adalah sebuah keadaan di mana seseorang merasa terbiasa dan nyaman karena mampu mengontrol lingkungannya. Banyak sekali kita jumpai tipe orang yang merasa nyaman dengan kondisi saat ini, hal ini wajar karena ketika ia melakukan aktifitas nyaris tidak mengalami hambatan dan tantangan, sehingga yang terjadi adalah type orang seperti ini selalu terjebak dalam rutinitas, kalau ia seorang pekerja maka ia akan merasa nyaman pada saat ia menerima salary atau gaji yang sudah mencukupi kebutuhan yang ia inginkan, biasanya kecenderungan tipe ini selalu apatis terhadap lingkungan kerjanya, yang penting kerjaannya sendiri selesai dan tidak peduli dengan peningkatan organisasi. Kalaupun ada ancaman terhadap kelangsungan organisasi ia selalu mencari posisi aman dan tidak pernah mau ikut mengambil risiko.

Minggu, 21 Juni 2020

Segera Ganti Kecewa dengan Bahagia (seri inspiratif)



Perasaan kecewa adalah situasi apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Perasaan seperti ini wajar dialami oleh kita ketika menghadapi situasi di atas, tetapi menjadi tidak wajar jika kecewa itu berkepanjangan sehingga sebagian aktifitas terganggu. Menurut Kartono dan Gulo dalam bukunya Kamus Psikologi (1987) menyebutkan bahwa, psikosomatis adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh tekanan-tekanan emosional dan psikologis atau gangguan fisik yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan psikologis yang berlebihan dalam mereaksi gejala emosi. Hal ini sejalan dengan pendapat Hakim T dalam bukunya Mengatasi Gangguan mental dan fisik (2004) juga menyebutkan bahwa keluhan-keluhan psikosomatis dapat berupa, jantung berdebar-debar, sakit maag, sakit kepala (pusing, migren), sesak nafas dan lesu. Dengan demikian ternyata kecewa yang berkepanjangan akan berbahaya bagi kesehatan pisik kita. Selain itu kecewa yang berkepanjangan juga akan mempengaruhi produktifitas kita dalam bekerja.

Untuk itu, pada saat kekecewaan datang karena hasil usaha tidak sesuai yang diharapkan, maka segeralah ganti kecewa dengan perasaan bahagia. Secara teori mudah tetapi dalam praktek susah dilaksanakan. Maka mulailah latihan untuk mengganti rasa kecewa dengan perasaan bahagia, paling tidak sesi latihan ini jika dilakukan terus menerus hasilnya akan nampak, yaitu disaat menghadapi rasa kecewa, perasaan itu tidak akan berlangsung lama. Ini sangat dimungkinkan karena sudah terbiasa.  

Orang-orang sukses selalu memulai nya dari kegagalan-kegagalan usaha yang dilakukan, lantas kemudian dari kegagalan itu dijadikan pelajaran atau evaluasi apa penyebab kegagalan tersebut. Orang-orang ini tangguh dan terlatih menghadapi kekecewaan, tidak mudah menyerah. Oleh karena itu jangan lah kecewa yang berkepanjangan, selain mengakibatkan penyakit fisik juga membuat tidak produktif. Bagi kita yang meyakini adanya Tuhan Sang Pencipta, ketika kekecewaan ini datang kita wajib berperasangka baik kepada Tuhan (khusnudzon), mungkin Sang Pencipta yang lebih mengetahui apa yang  terbaik buat kita. Saya akan mengutip ayat dalam Al-Qur’an yang memberi motivasi buat kita untuk tidak berlama-lama dalam kekecewaan :

وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

... tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS.2 : 216)

Segeralah ganti kecewa dengan bahagia, semoga ... (ahid).

Minggu, 14 Juni 2020

Orang Tangguh Adalah Yang Mampu Beradaptasi (seri inspiratif)




Ketangguhan seseorang tercermin dari sikap dan perilaku, orang tangguh terlihat tenang dalam menghadapi semua persoalan, sesulit apapun persoalan yang dihadapi ia akan berhasil keluar mengatasinya.
Sesunggunya kita tidak dapat menghindari persoalan, tetapi didalamnya ada dua pilihan yaitu menyerah atau melawan, tinggal kita mau pilih yang mana. Terkadang kita pesismis dalam mengatasi persoalan, padahal rasa pesimis itu justru berkontribusi besar dalam kegagalan dalam mengatasi persoalan. Harusnya dalam setiap situasi apapun ketika menghadapi persoalan kita senantiasa harus optimis, karena optimis itu mampu menambah energi positip untuk keluar dari persoalan maupun beban hidup.
Sudah menjadi fitrah manusia, bahwa tujuan hidupnya untuk berhasil (survival) dan sukses dalam semua tantangan yang dihadapi, tetapi tidak sedikit yang gagal ketika akan mencapainya. Biasanya persoalan akan muncul pada saat kita masuk dalam lingkungan baru, ini disebabkan lingkungan baru itu suasananya tidak seperti yang kita harapkan. Contoh kongkritnya adalah di masa pandemi covid 19, sebelum adanya pandemi ini kebiasaan kita hidup bermasyarakat bebas, tetapi begitu pandemi covid terjadi, maka suasana baru muncul, yaitu wajib menggunakan masker, menjaga jarak (phyisical distancing), menghindari kerumunan (social distancing), himbauan cuci tangan dan sebagainya.

Tangguh atau tidaknya seseorang akan terlihat dari sikapnya menghadapi suasana baru pandemi covid 19,  orang yang tangguh akan menyikapi suasana pandemi covid ini dengan tenang dan langsung menyesuaikan diri (adaptasi), ia mulai membiasakan diri menggunakan masker, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas, menghindari kerumunan, tidak melakukan aktifitas yang tidak perlu di luar rumah. Sebaliknya bagi yang tidak tangguh dalam menghadapi kondisi covid 19 ini selalu mengeluh dengan kondisi dan tidak berusaha untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan, seolah tidak percaya jika pandemi ini sangat berbahaya.
Begitu juga contoh lainnya dalam pekerjaan, apabila kita tidak cepat beradaptasi dengan lingkungan baru, maka kita akan kesulitan mencapai keberhasilan dan kesuksesan, kita akan memaksakan kebiasaan lama, padahal kebiasaan tersebut sudah ditinggalkan dilingkungan baru. Untuk itu jika kita akan berhasil dan sukses maka segeralah beradptasi dengan situasi dan kondisi yang ada.

Jangan pesimis, karena kita sebagai manusia telah dikaruniai modal yang sungguh luar biasa dari Allah SWT. Bagi orang yang normal, pasti akan menjawab dengan “tidak” ketika ada pertanyaan “apakah sebelah kaki anda akan anda jual dengan nilai Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta) ?” berarti kita sudah punya modal 1 milyar dari dua kaki kita, belum lagi dengan indera tubuh lainnya, ternyata kita semua sungguh sangat punya modal yang besar, harusnya kita bisa optimis menghadapi semua persoalan yang pada gilirannya kita dapat mencapai keberhasilan dan kesuksesan disituasi apapun. (ahid).

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...