Disampaikan diMasjid PTA Bandarlampung (jum'at, 11/05/2012)
إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ،
ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله
فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
قا ل الله تعالى : يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال ايضا : يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ
بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah,
Waktu mengalir begitu cepat.
Menit demi menit yang tak terasa, jam demi jam yang seperti berkejaran, lalu
bergantilah hari demi hari, hingga kini kita berada di hari Jum'at. Maka
patutlah kita bersyukur kepada Allah SWT,
Rabb
yang telah menganugerahkan semua nikmat. Nikmat Iman, Islam, dan juga fisik
yang sehat yang dengannya kita mampu menghadiri shalat Jum'at. Sekaligus mari
semua meningkat ketaqwaan kita kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Tujuan
akhir dari kehidupan manusia didunia adalah keinginan untuk menggapai
kebahagiaan yang hakiki, sebagai orang yang beriman alam akherat merupakan
permulaan dari kehidupan yang abadi. Dua pilihan yang disediakan dialam
akherat, kenikmatan dalam surganya Allah atau adzab di Neraka.
Pilihan-pilihan
ini pada hakekatnya kita pribadi yang menentukan, jika ingin bahagia
kumpulkanlah amalan-amalan baik dengan senantiasa beraktifitas sesuai koridor
ajaran Allah, sebaliknya jika manusia selalu mengabaikan koridor ajaran Allah
dengan senantiasa berbuat kerusakan dan kedzaliman maka balasannya sengsara
tiada terkira. Na’udzubillah tsumma na’u dzubillah.
Dalam
upaya untuk meraih cita-cita bahagia yang abadi, maka marilah kita mencermati
Firman Allah SWT.
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا
وَخَيْرٌ أَمَلا
Harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal
lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan. (QS. Al-Kahfi : 46)
Ayat 46 dari surat Al-Kahfi ini menunjukkan kepada kita, mengingatkan bahwa sesungguhnya harta dan anak adalah perhiasan dunia. Keduanya bukan segala-galanya. Namun betapa banyak orang yang tertipu oleh harta. Merasa bahwa harta adalah hal yang paling berharga, yang mampu menjamin masa depan dan kemuliaan. Hingga banyak orang yang terjerumus dalam dosa karena memburu harta dengan cara yang yang tidak terpuji. Atau tertipu dengan harta yang telah diperolehnya hingga ia tak lagi mempedulikan Allah yang Maha Pemberi rezeki. Syukur tidak ada, justru kufur yang dipelihara. Maka Al-Qur'an pun menunjukkan kesudahan orang-orang seperti Qarun, yang takabur dengan hartanya. Kekayaannya yang sangat besar, hingga kunci istananya tak mampu dipikul unta justru membuat ia celaka. Qarun beserta hartanya akhirnya ditelan bumi. Barangkali dari sinilah, orang-orang ketika menemukan harta dari dalam tanah menyebutnya sebagai harta karun.
Demikian
pula dengan anak. Mereka adalah perhiasan dunia. Seperti harta, di satu sisi ia
bisa berbuah surga jika dicari dengan cara halal, disyukuri, ditunaikan
kewajiban zakat dan dipakai memperjuangkan agama Allah. Anak merupakan potensi
besar bagi manusia untuk mendapatkan pahala. Mulai dari pahala mendidik, memberi nafkah, hingga potensi amal jariyah
yang pahalanya takkan terputus kematian kita ketika ia menjadi anak shalih dan
mendoakan kita sebagai buah pendidikan islami yang dterimanya.
Namun di sisi lain, sebagai "ziinah" (perhiasan), anak juga bisa mencelakakan. Itulah saat di mana anak hanya dibangga-banggakan sebagai penerus keturunan, tanpa disertai pendidikan Islam hingga kemudian ia menjadi anak durhaka atau malah orangtua yang terseret ke dalam kecelakaan karena anaknya. Misalnya jika demi anak kemudian orangtua menempuh jalan haram dalam memenuhi keinginannya.
Pada periode Makkiyah ada seorang bernama 'Uqbah bin Abi Mu'aith yang memusuhi Rasulullah. Ia menyebut Rasulullah sebagai "abtar" (orang yang terputus) karena semua anak laki-laki Rasulullah wafat di saat kecil. Namun ternyata, sampai hari ini nama Muhammad terus dikumandangkan tanpa putus meskipun semua putra beliau wafat di waktu kecil. Justru Uqbah lah yang menjadi "abtar" (terputus), baik dari rahmat maupun dari kenangan sejarah.
Dalam ayat yang lain disebutkan bahwa anak takkan bermanfaat kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ * إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (QS. Asy-Syu'ara : 88-89)
Maka harta dan anak, pada awalnya ia adalah netral. Bisa menjadi sarana ke surga, namun juga bisa menyeret ke neraka ketika kita tidak pandai mengelolanya.
Jama'ah
Jum'at yang dirahmati Allah,
Penggalan
kedua ayat 46 dari surat Al-Kahfi itulah yang sangat menarik. Bahwa jauh di
atas perhatian kita kepada perhiasan dunia berupa harta dan anak-anak,
menyibukkan diri dengannya, atau khawatir terhadap keturunan kita, semestinya
kita mengutamakan Al-Baqiyatus Shalihah.
وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلا
tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al-Kahfi : 46)
Apa itu Al-Baqiyatus Shalihah? Secara bahasa artinya adaah amal-amal yang kekal lagi baik, mengekalkan pelakunya berada dalam surga. Amal apa yang dimaksud? Ustman bin Affan dan sahabat lainnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Al-Baqiyatus Shalihah adalah lima kalimat dzikir:
سبحان الله والحمد لله، ولا إله إلا الله، والله أكبر, ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
Maha suci Allah
Segala
puji bagi Allah
Tiada
Ilah kecuali Allah
Allah
Maha Besar
Tiada
daya dan kekuatan kecuali dari Allah
Maka berzikir kepada Allah dengan memperbanyak membaca lima kalimat di atas, merupakan amal yang akan mengekalkan pelakunya di dalam surga hingga pantas menjadi harapan.
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah,
Sa'id
bin Jubair mengungkapkan penjelasan lain mengenai Al-Baqiyatus Shalihah. Bahwa
Al-Baqiyatus Shalihah itu tidak lain adalah shalat lima waktu. Maka mereka yang
menjaga dan mendirikan shalat lima waktu, dengan berjamaah, niscaya menjadi
amal yang akan mengekalkannya di dalam surga yang abadi.
Ibnu Abbas juga menyampaikan bahwa Al-Baqiyatus Shalihah adalah ucapan yang baik. Entah itu zikir maupun dakwah. Entah itu mengajak kepada yang baik atau mencegah dari yang salah.
Sedangkan pendapat yang lebih umum yang kemudian dipilih Ibnu Jarir adalah yang mengatakan bahwa Al-Baqiyatus Shalihah adalah amal shalih secara umum. Ia meliputi ibadah mahdhah seperti shalat lima waktu, bisa berbentuk amal lisan seperti zikir khususnya lima kalimat di atas, bisa pula ucapan yang baik, dakwah dan segala amal yang bisa dikategorikan ibadah; baik khas maupun ammah.
Maka hendaklah kita, seiring dengan nasehat khatib di setiap Jum'at untuk meningkatkan taqwa, kita berupaya memperbanyak amal kesalihan, meningkatkan keimanan, mempertebal keyakinan, menebar manfaat bagi sesama, berinvestasi sebanyak-banyaknya Al-Baqiyatus Shalihah.
Hadirin
Jamaah jum’at rohimakumullah.
Akhirnya,
mari kita senantiasa berharap banyak kepada Allah agar harta yang kita cari dan
kita dapatkan merupakan harta yang halal lagi barokah sekaligus kita juga
berharap agar anak-anak keturunan kita menjadi anak yang soleh dan solehah yang
senantiasa taat kepada Allah dan berbakti kepada kita selaku orangtuanya serta
bermanfaat bagi kehidupan orang banyak.
برك الله لي ولكم فى القران العظيم ونفعني وايكم
بما فيه من الا ية وذكرالحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته انه هوالسميع عليم اقولوقولي
هذا استغفرالله العظيم لي ولكم ولساءرالمسلمينا والمؤمنات فاستغفره انه
هوالغفورالرحيم
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ
جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا
إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ
لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
Hadirin jamaah
Jum’at yang dimuliakan Allah!
Sebagai orang-orang yang telah menyatakan iman, maka tugas kita adalah menjaga
agar iman tersebut benar-benar terus terpelihara. Banyak hal yang akan
mempengaruhi kualitas iman kita, antara lain harta dan anak-anak kita. Oleh
karena itu kita senantiasa berharap kepada Allah agar selalu menjaga iman kita
dan selalu diberi petunjuk kepada jalan yang lurus tentunya kita juga berupaya
untuk menghindari perolehan harta dari jalan yang tidak baik karena selain
tidak membawa keberkahan juga akan membawa kesengsaraan. Begitu juga berharap
agar kita dikaruniai anak keturunan yang soleh dan solehah, sebagai investasi
berharga bekal buat akherat kelak.
Mudah-mudahan kita semua
diberikan ketabahan dan kesabaran oleh Allah dalam menghadapi ujian yang akan mempengaruhi
keimanan kita, Amin ya robbal ‘alamiin.
إِنَّ اللهَ
وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ
صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللّهُمَّ
اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يا ارحم الرحمين
رَبَّنَا لاَ
تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً
إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ.
رَبَّنَا
أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِيْنَ.
رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَالله
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يذكركم وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar