Selasa, 23 Juni 2020

Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman (seri inspiratif)



Seringkali kita mendengar zona nyaman bahkan lebih familiar dengan istilah comport zone. Menurut pakar Behavioural Psychology, A.K. White bahwa zona nyaman adalah sebuah keadaan di mana seseorang merasa terbiasa dan nyaman karena mampu mengontrol lingkungannya. Banyak sekali kita jumpai tipe orang yang merasa nyaman dengan kondisi saat ini, hal ini wajar karena ketika ia melakukan aktifitas nyaris tidak mengalami hambatan dan tantangan, sehingga yang terjadi adalah type orang seperti ini selalu terjebak dalam rutinitas, kalau ia seorang pekerja maka ia akan merasa nyaman pada saat ia menerima salary atau gaji yang sudah mencukupi kebutuhan yang ia inginkan, biasanya kecenderungan tipe ini selalu apatis terhadap lingkungan kerjanya, yang penting kerjaannya sendiri selesai dan tidak peduli dengan peningkatan organisasi. Kalaupun ada ancaman terhadap kelangsungan organisasi ia selalu mencari posisi aman dan tidak pernah mau ikut mengambil risiko.

Banyak sekali kita jumpai tipe orang yang merasa nyaman dengan kondisi saat ini, hal ini wajar karena ketika ia melakukan aktifitas nyaris tidak mengalami hambatan dan tantangan, sehingga yang terjadi adalah type orang seperti ini selalu terjebak dalam rutinitas, kalau ia seorang pekerja maka ia akan merasa nyaman pada saat ia menerima salary atau gaji yang sudah mencukupi kebutuhan yang ia inginkan, biasanya kecenderungan tipe ini selalu apatis terhadap lingkungan kerjanya, yang penting kerjaannya sendiri selesai dan tidak peduli dengan peningkatan organisasi. Kalaupun ada ancaman terhadap kelangsungan organisasi ia selalu mencari posisi aman dan tidak pernah mau ikut mengambil risiko.

Jika dalam suatu organisasi mayoritas pekerjanya adalah tipe orang yang masuk kategori comport zone sudah bisa ditebak, organisasi tersebut mengalami pertumbuhan yang lambat bahkan stagnan. Padahal sejak tahun 1997 Clayton Christensen seorang Profesor Administrasi Bisnis di Sekolah Bisnis Harvard mulai mengenalkan istilah distruption dan ia mengemukakan bagaimana perusahaan kecil dengan sumber daya yang minim mampu memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah mapan. Sedangkan definisi distrupsi Menurut Merriam-Webster adalah tindakan atau proses mengganggu sesuatu: istirahat atau gangguan dalam perjalanan normal atau kelanjutan dari beberapa kegiatan, proses, dll.Fakta terjadinya disrupsi sudah kita saksikan, seperti sudah tidak jumpai lagi warung internet (warnet) akibat digusur oleh teknologi handphone. Bagaimana pertarungan antara ojek pangkalan dan ojek online, dan lain-lain. Dengan demikian dapat dikatakan saat ini adalah bagi yang tidak mampu mengikuti perubahan yang begitu cepat akan musnah. Bahkan tatanan dunia saat ini sudah masuk kepada era industri 4.0 termasuk di Indonesia. Komitmen Indonesia ini ditandai dengan diluncurkan "Making Indonesia 4.0" oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal April 2018. 

Kenapa harus keluar dari zona nyaman ?
Perubahan akan terjadi setiap saat disemua sektor kehidupan, sehingga ketika tidak mampu mengikuti perubahan tersebut kita akan ditinggalkan oleh peradaban. Keberadaan di zona nyaman sifatnya sementara, karena lambat laun akan terusik juga dengan sistem yang cepat perubahannya, maka sebelum terusik oleh sistem kenyamanan itu, maka mulailah untuk belajar keluar dari zona nyaman tersebut. Dengan kata lain keluar dari zona nyaman bukan berarti akan me down grade (menurunkan kelas) justru sebaliknya akan berupaya mengikuti perubahan sehingga akan selalu up grade (naik kelas) dan selalu sukses.

Apa yang harus disiapkan ?
Untuk keluar dari zona nyaman, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :
1.      Niat yang kuat untuk keluar dari zona nyaman
(niat yang kuat akan mendorong kenyamanan ketika memulai keluar dari zona nyaman)
2.      Keluar dari rutinitas yang biasa dilakukan
(merubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak produktif menjadi produktif)
3.      Jangan pernah menghindari masalah
(menghadapi masalah akan menyelesaikannya, sebaliknya menghindari masalah akan timbul masalah baru)
4.      Tumbuhkan rasa empati pada lingkungan sekitar
(melihat sesuatu dari persfektif orang lain, belajar memahami orang lain lebih bijaksana dibanding kita memaksakan sesuatu dari persfektif sendiri)
5.      Mencoba hal positif yang tidak pernah dilakukan
(lakukan hal positif sampai merasa nyaman, hal yang dilakukan berulang-ulang pada akhirnya menjadi kebiasaan)
6.      Jangan takut gagal
(ketakutan akan gagal sangat berpengaruh terhadap kegagalan itu sendiri, sebaliknya tetap optimis bahwa apa yang dilakukan akan berhasil. Andaikan gagal lakukan evaluasi dan coba kembali)
7.      Jangan sia-siakan kesempatan yang ada
(kesempatan yang sama tidak pernah datang dua kali, tangkap kesempatan itu, barangkali kesempatan itu lah yang dapat membawa kesuksesan)
8.      Berinovasi
(manfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk kemudahan aktifitas yang dilakukan)
9.      Selalu mengidentifikasi risiko
(setiap langkah yang dilakukan pasti ada risiko didalamnya, maka berfikir sebelum bertindak mutlak dilakukan. Mulailah menghitung risiko yang terjadi dan pasti di antara risiko itu terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan)
10.   Jadilah diri sendiri
(jangan pernah berfikir dan berusaha menjadi orang lain, sesungguhnya yang mengetahui kekuatan dan kelemahan adalah diri sendiri)

Masih banyak langkah-langkah lain yang dapat dilakukan untuk keluar dari zona nyaman, sekali lagi saya tegaskan bahwa keluar dari zona nyaman bukan untuk membuat tidak nyaman, justru tujuan keluar dari zona nyaman adalah untuk meningkatan kenyaman.

Jika kita merasa puas berada di zona nyaman, maka perlahan-lahan akan membunuh potensi kreatifitas yang dimiliki. Karena potensi kreatifitas ini pasti dimiliki manusia bersegeralah untuk keluar dari zona nyaman, agar potensi kreatifitas ini akan selalu membawa kenyamanan dalam situasi apapun. (ahid)

1 komentar:

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...