Perasaan kecewa adalah
situasi apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Perasaan
seperti ini wajar dialami oleh kita ketika menghadapi situasi di atas, tetapi
menjadi tidak wajar jika kecewa itu berkepanjangan sehingga sebagian aktifitas
terganggu. Menurut Kartono dan Gulo dalam bukunya Kamus Psikologi (1987) menyebutkan
bahwa, psikosomatis adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh tekanan-tekanan
emosional dan psikologis atau gangguan fisik yang terjadi sebagai akibat dari
kegiatan psikologis yang berlebihan dalam mereaksi gejala emosi. Hal ini sejalan
dengan pendapat Hakim T dalam bukunya Mengatasi Gangguan mental dan fisik (2004)
juga menyebutkan bahwa keluhan-keluhan psikosomatis dapat berupa, jantung
berdebar-debar, sakit maag, sakit kepala (pusing, migren), sesak nafas dan lesu.
Dengan demikian ternyata kecewa yang berkepanjangan akan berbahaya bagi
kesehatan pisik kita. Selain itu kecewa yang berkepanjangan juga akan mempengaruhi
produktifitas kita dalam bekerja.
Untuk itu, pada saat
kekecewaan datang karena hasil usaha tidak sesuai yang diharapkan, maka
segeralah ganti kecewa dengan perasaan bahagia. Secara teori mudah tetapi dalam
praktek susah dilaksanakan. Maka mulailah latihan untuk mengganti rasa kecewa
dengan perasaan bahagia, paling tidak sesi latihan ini jika dilakukan terus
menerus hasilnya akan nampak, yaitu disaat menghadapi rasa kecewa, perasaan itu
tidak akan berlangsung lama. Ini sangat dimungkinkan karena sudah terbiasa.
Orang-orang sukses selalu
memulai nya dari kegagalan-kegagalan usaha yang dilakukan, lantas kemudian dari
kegagalan itu dijadikan pelajaran atau evaluasi apa penyebab kegagalan
tersebut. Orang-orang ini tangguh dan terlatih menghadapi kekecewaan, tidak
mudah menyerah. Oleh karena itu jangan lah kecewa yang berkepanjangan, selain
mengakibatkan penyakit fisik juga membuat tidak produktif. Bagi kita yang
meyakini adanya Tuhan Sang Pencipta, ketika kekecewaan ini datang kita wajib
berperasangka baik kepada Tuhan (khusnudzon), mungkin Sang Pencipta yang
lebih mengetahui apa yang terbaik buat
kita. Saya akan mengutip ayat dalam Al-Qur’an yang memberi motivasi buat kita
untuk tidak berlama-lama dalam kekecewaan :
وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ
وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ
وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
... tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS.2 : 216)
Segeralah ganti kecewa dengan bahagia, semoga ... (ahid).
Mantab kanda...
BalasHapusTerimakasih pak.
BalasHapus