
Pujian
:
Kecenderungan
manusia ketika mendapat pujian selalu ada perasaan bangga, dan itu merupakan
hal yang wajar. Namun ketika pujian ini dinikmati terlalu berlebihan akan
membawa dampak yang kurang baik, apalagi bagi orang yang selalu meminta ingin
di puji. Orang-orang seperti ini
biasanya mempunyai ciri spesifik yaitu keangkuhan baik dari sikap maupun cara
bicaranya. Orang ini akan selalu keluar dari kata-katanya “ini
hasil karya saya, kalau bukan saja tidak mungkin bisa terjadi…!!!”. Sifat-sifat
ini membuat suasana yang tidak nyaman bagi orang-orang disekitarnya, yang
terjadi adalah pujian-pujian terhadap dirinya hanya kamuflase yang penting yang
bersangkutan senang (baca : Asal Bapak Senang (ABS)).Ciri lain dari orang
seperti ini adalah kalau dia seorang pemimpin bisa dipastikan menjadi pimpinan
yang arogan, diktator dan otoriter dan kalau ia sebagai orang biasa ia tidak
mau bergaul dengan orang-orang yang levelnya dibawah.
Berbeda
ketika pujian-pujian yang diberikan adalah pujian yang tulus dan keluar dari
hati, yang menerima pujian pun tidak serta merta senang yang terlalu
berlebihan, yang bersangkutan cukup hanya akan “bilang terima kasih atas pujiannya, dan saya masih harus lebih banyak
belajar untuk lebih baik lagi”. Ciri orang yang seperti sudah tampak dari
sikap dan kata-kata yang keluar, ia akan menghargai orang lain, dan selalu
lebih banyak mendengar daripada berbicara, dalam pergaulanpun ia akan dicintai
banyak orang, kehadirannya selalu dinanti, kalau ia seorang pemimpin akan
dicintai orang-orang yang dipimpinnya, dan kalau ia orang biasa ia akan
disayang banyak orang.
Dua
sifat ini yang sering kita jumpai, baik dalam beraktifitas di kantor maupun
dalam bermasyarakat. Pilihannya adalah mau mendapat pujian menjadi angkuh dan
dijauhi orang banyak, atau ketika mendapat pujian justru semakin merendahkan
diri dan dicintai banyak orang.
Nasehat
:
Ada
ungkapan “sempurna hanya milik Allah SWT.”,
maka kita manusia tentunya banyak kekurangannya, untuk itu nasehat sangat
diperlukan. Bisa kita bayangkan sepanjang hidup kita tidak ada yang pernah
mengingatkan atau menasehati kita, kalau ini terjadi jangan-jangan kita bukan
tergolong manusia. Nasehat menasehati ini ajaran agama Islam sebagaimana
termuat dalam QS.Al-Ashr :3, tetapi ada dua kelompok manusia dalam perosalan
nasehat ini, yaitu :
1. Tidak
mau menerima nasehat
Pasti
kita juga pernah menjumpai tipe orang seperti ini, setiap diberi nasehat selalu
berargumen bahkan tidak jarang yang timbul adalah kemarahan. Tipe ini sejalan
dengan sifat pertama dalam hal pujian yaitu bangga mendapat pujian dan angkuh.
2. Selalu meminta nasehat
Pasti
kita pun pernah bertemu dengan orang seperti ini, bahkan ketika sudah lama
tidak ada nasehat yang diterima, ia akan meminta kepada orang lain. Ia akan
selalu instropeksiterhadap hal yang dilakukannya. Dalam kesehariannya orang
seperti ini hidup apa adanya maksudnya selalu bersyukur, kehidupannya sederha,
pergaulannya luas dan disukai banyak orang.
Maka
pilihannya pun tetap ada dua yaitu tidak mau menerima nasehat atau selalu
meninta nasehat. Semoga kita semua tercerahkan untuk selalu terus berupaya
memperbaiki diri. (ahid).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar