Jumat, 12 Juni 2020

Pujian dan Nasehat (seri inspiratif)


Pujian :
Kecenderungan manusia ketika mendapat pujian selalu ada perasaan bangga, dan itu merupakan hal yang wajar. Namun ketika pujian ini dinikmati terlalu berlebihan akan membawa dampak yang kurang baik, apalagi bagi orang yang selalu meminta ingin di puji.  Orang-orang seperti ini biasanya mempunyai ciri spesifik yaitu keangkuhan baik dari sikap maupun cara bicaranya. Orang ini akan selalu keluar dari kata-katanya  “ini hasil karya saya, kalau bukan saja tidak mungkin bisa terjadi…!!!”. Sifat-sifat ini membuat suasana yang tidak nyaman bagi orang-orang disekitarnya, yang terjadi adalah pujian-pujian terhadap dirinya hanya kamuflase yang penting yang bersangkutan senang (baca : Asal Bapak Senang (ABS)).Ciri lain dari orang seperti ini adalah kalau dia seorang pemimpin bisa dipastikan menjadi pimpinan yang arogan, diktator dan otoriter dan kalau ia sebagai orang biasa ia tidak mau bergaul dengan orang-orang yang levelnya dibawah.
Berbeda ketika pujian-pujian yang diberikan adalah pujian yang tulus dan keluar dari hati, yang menerima pujian pun tidak serta merta senang yang terlalu berlebihan, yang bersangkutan cukup hanya akan “bilang terima kasih atas pujiannya, dan saya masih harus lebih banyak belajar untuk lebih baik lagi”. Ciri orang yang seperti sudah tampak dari sikap dan kata-kata yang keluar, ia akan menghargai orang lain, dan selalu lebih banyak mendengar daripada berbicara, dalam pergaulanpun ia akan dicintai banyak orang, kehadirannya selalu dinanti, kalau ia seorang pemimpin akan dicintai orang-orang yang dipimpinnya, dan kalau ia orang biasa ia akan disayang banyak orang.
Dua sifat ini yang sering kita jumpai, baik dalam beraktifitas di kantor maupun dalam bermasyarakat. Pilihannya adalah mau mendapat pujian menjadi angkuh dan dijauhi orang banyak, atau ketika mendapat pujian justru semakin merendahkan diri dan dicintai banyak orang.

Nasehat :
Ada ungkapan “sempurna hanya milik Allah SWT.”, maka kita manusia tentunya banyak kekurangannya, untuk itu nasehat sangat diperlukan. Bisa kita bayangkan sepanjang hidup kita tidak ada yang pernah mengingatkan atau menasehati kita, kalau ini terjadi jangan-jangan kita bukan tergolong manusia. Nasehat menasehati ini ajaran agama Islam sebagaimana termuat dalam QS.Al-Ashr :3, tetapi ada dua kelompok manusia dalam perosalan nasehat ini, yaitu :
1.     Tidak mau menerima nasehat
Pasti kita juga pernah menjumpai tipe orang seperti ini, setiap diberi nasehat selalu berargumen bahkan tidak jarang yang timbul adalah kemarahan. Tipe ini sejalan dengan sifat pertama dalam hal pujian yaitu bangga mendapat pujian dan angkuh.

2.     Selalu meminta nasehat
Pasti kita pun pernah bertemu dengan orang seperti ini, bahkan ketika sudah lama tidak ada nasehat yang diterima, ia akan meminta kepada orang lain. Ia akan selalu instropeksiterhadap hal yang dilakukannya. Dalam kesehariannya orang seperti ini hidup apa adanya maksudnya selalu bersyukur, kehidupannya sederha, pergaulannya luas dan disukai banyak orang.

Maka pilihannya pun tetap ada dua yaitu tidak mau menerima nasehat atau selalu meninta nasehat. Semoga kita semua tercerahkan untuk selalu terus berupaya memperbaiki diri. (ahid).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...