Senin, 19 Desember 2011

TUGAS KULIAH KELOMPOK III


Tinjauan IT terhadap Kinerja Pengadilan Agama
(Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kepaniteraan)
 



Oleh :
Didik Septyo
Mustika Siamy
Rahmawati Azizah MT
Ridho Wahyuni
Tika Asih Kurnia

Jurusan            : Muamalah
Fakultas           : Syariah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN
LAMPUNG
2011 M/1432 H
KATA PENGANTAR


Assalamu’ alaikum. Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur bagi Allah Tuhan semesta alam yang berkat nikmat serta hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelasaikan penyusunan makalah yang sederhana ini dengan judul "Tinjauan IT terhadap Kinerja Pengadilan Agama”.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya tak lupa kami sampaikan kepada Bapak Arief Hidayat, S.H.I, M.H, selaku dosen kami pada mata kuliah Kepaniteraan yang telah sudi memberikan tugas pembuatan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada teman-teman sekalian atas sumbangan motivasi, dan segala sesuatunya hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirnya apa yang tertera dalam makalah ini kami selaku penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu  kritik dan saran yang bersifat konstruktif akan sangat membantu saya dalam perbaikan makalah ini atau pun pada makalah kami berikutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Wassalamu ‘alaikum. Wr. Wb.

   Bandar Lampung, 09 Desember 2011

                                                                                                Penulis


BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa diera globalisasi ini semua kegiatan manusia telah dipengaruhi oleh kecanggihan teknologi, bahkan dalam memperoleh suatu informasi. Sehingga perlu adanya pemahaman mengenai kecanggihan teknologi khususnya dalam memperoleh informasi, yang sering kita kenal dengan IT atau information technology.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).[1]
Pada hakekatnya untuk mendapatkan suatu informasi pada suatu instansi atau lembaga negara amat sulit dilakukan masyarakat awam apabila harus selalu mengandalkan bahasa atau tulisan yang disampaikan secara langsung atau melalui surat pos. tetapi sekarang ini sudah ada kecanggihan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk situs atau website sehingga masyarakat dapat mengakses informasi pada suatu instansi atau lembaga negara dengan mudah tanpa harus mendatangi lembaga tersebut.
Bahkan apabila masyarakat tersebut sedang berperkara, baik dalam perkara perdata maupun pidana. Karena saat ini, sejak 4 tahun yang lalu Mahkamah Agung telah memfasilitasi Pengadilan Agama dengan Teknologi Informasi yang disebut dengan SIADPA dan SIADPA Plus.
Dalam makalah ini, kami selaku penulis akan membahas mengenai Teknologi Informasi pada Pengadilan Agama.
   
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Administrasi dan Teknologi Informasi pada Pengadilan Agama?
2.      Bagaimana manajemen Teknologi Informasi dalam kinerja Pengadilan Agama?
3.      Apa fungsi dan manfaat Teknologi Informasi pada Pengadilan Agama?





BAB II
Kerangka Teoritik

Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak bertahan secara lama karena Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

Informasi umum

TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas.
TI melakukan berbagai fungsi (TI Disiplin/Kompetensi) dari meng-instal Aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan Database informasi. Beberapa tugas yang TI lakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, database dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan.
Di masa lalu, para (Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi) dan Asosiasi untuk mesin komputasi telah bekerjasama untuk membentuk akreditasi dan standar kurikulum  untuk program degrees di Teknologi Informasi sebagai bidang studi dibandingkan dengan Ilmu Komputer and Sistem Informasi. SIGITE (Special Interest Group for IT Education) adalah kelompok kerja ACM untuk mendefinisikan standar ini. Pendapatan layanan TI di seluruh dunia sebesar $ 763.000.000.000 di tahun 2009.
Pertumbuhan dan kapasitas teknologi
Hilbert dan Lopez mengidentifikasi kecepatan eksponensial perubahan teknologi (semacam hukum Moore): mesin 'aplikasi-spesifik untuk menghitung kapasitas informasi per-kapita memiliki sekitar dua kali lipat setiap 14 bulan antara 1986-2007; kapasitas per-kapita di dunia komputer tujuan umum telah dua kali lipat setiap 18 bulan selama dua dekade yang sama, kapasitas telekomunikasi global per-kapita dua kali lipat setiap 34 bulan; kapasitas penyimpanan dunia per kapita yang dibutuhkan sekitar 40 bulan untuk menggandakan (setiap 3 tahun); dan informasi siaran per kapita telah dua kali lipat sekitar setiap 12,3 tahun.
Manfaat Pelatihan Teknologi Informasi dalam Kinerja Pengadilan Agama
Kemampuan pegawai, terutama warga peradilan, yang sesuai tuntutan pekerjaan, merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan. Tujuan program pengembangan pegawai melalui pelatihan yang sesuai dan kontinue merupakan sarana untuk memutakhirkan kemampuan pegawai tersebut. Lebih-lebih pada perusahan yang berada pada industri yang mengalami perubahan fundamental dalam proses bisnisnya melalui implementasi teknologi informasi dan komunikasi demikian pula halnya dalam dunia perkantoran khususnya di lingkungan peradilan dewasa ini.
Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi, terutama internet mampu membuat batas-batas negara dan budaya menjadi tidak relevan lagi, sebagaimana asumsi yang mengatakan dengan IT  "the world is in your hand" . Untuk menghindari munculnya akses-akses negatif, yang harus kita lakukan adalah membentengi iman sekuat mungkin. 
Bagi peradilan agama pengembangan teknologi informasi (IT) bukanlah tugas pokok. IT hanyalah unsur pendukung pelaksanaan tugas pokok . Namun, meskipun hanya berperan sebagai pendukung, IT menabur banyak manfaat. Dari mulai kemudahan dan kemurahan komunikasi, hingga transparansi yang melahirkan akuntablitas. Semuanya lahir dari pemanfaatan teknologi informasi.
Disamping melahirkan transparansi dan akuntabilitas, juga memberikan efek domino kepada peningkatan sumber daya manusia. Pengilustrasian dengan upaya pemuatan putusan di website asianlii. Dengan hasil kerjanya bisa diakses oleh orang banyak, maka hakim akan terdorong untuk membuat putusan sebaik-baiknya. Bahkan mampu memudahkan komunikasi kedinasan antar satuan kerja yang berjauhan secara geografis, IT pun telah mendukung institusi untuk meningkatkan pelayanan publik.



BAB III
Analisis

Dari pengembangan kerangka teoritik di atas telah banyak dipaparkan mengenai IT dalam perkembangan manajemen kinerja Pengadilan Agama. Maka penulis mengambil kesimpulan bahwa, IT sangat dibutuhkan dalam membantu kinerja Pengadilan Agama sebagai kepanjangan tangan antara Pengadilan Agama dan masyarakat luas. Sehingga masyarakat dapat mengakses segala informasi mengenai Pengadilan Agama secara cepat dan akurat. Disamping itu membantu memudahkan Ketua Pengadilan Agama untuk memantau dan mengawasi kinerja dari para pegawai Pengadilan Agama yang dibawah pimpinannya.
Bagi peradilan agama pengembangan teknologi informasi (IT) bukanlah tugas pokok. IT hanyalah unsur pendukung pelaksanaan tugas pokok . Namun, meskipun hanya berperan sebagai pendukung, IT menabur banyak manfaat. Dari mulai kemudahan dan kemurahan komunikasi, hingga transparansi yang melahirkan akuntablitas. Semuanya lahir dari pemanfaatan teknologi informasi. Kemampuan pegawai, terutama warga peradilan, yang sesuai tuntutan pekerjaan, merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan.





Bab IV
Penutup

Kesimpulan
Pada hakekatnya untuk mendapatkan suatu informasi pada suatu instansi atau lembaga negara amat sulit dilakukan masyarakat awam apabila harus selalu mengandalkan bahasa atau tulisan yang disampaikan secara langsung atau melalui surat pos. tetapi sekarang ini sudah ada kecanggihan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk situs atau website sehingga masyarakat dapat mengakses informasi pada suatu instansi atau lembaga negara dengan mudah tanpa harus mendatangi lembaga tersebut.
Bahkan apabila masyarakat tersebut sedang berperkara, baik dalam perkara perdata maupun pidana. Karena saat ini, sejak 4 tahun yang lalu Mahkamah Agung telah memfasilitasi Pengadilan Agama dengan Teknologi Informasi yang disebut dengan SIADPA dan SIADPA Plus. Namun, meskipun hanya berperan sebagai pendukung, IT menabur banyak manfaat. Dari mulai kemudahan dan kemurahan komunikasi, hingga transparansi yang melahirkan akuntablitas. Semuanya lahir dari pemanfaatan teknologi informasi. Kemampuan pegawai, terutama warga peradilan, yang sesuai tuntutan pekerjaan, merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan.



Daftar Pustaka
Hidayat, Arief. 2011. Bahan ajar mata kuliah Kepaniteraan. Bandarlampung.
Diposkan oleh PTA Palembang, http://pta-palembang.net/menu2.php?urutdetaliberitapa=175,
IT : Unsur Pendukung yang Menabur Banyak Manfaat, 09 desember 2011.
www.wikipedia.com
www.badilag.net









[1] www.wikipediqa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...