Rabu, 17 Juli 2013

PUASA UPAYA MENUJU SEMPURNANYA TUJUAN HIDUP

Pada saat sahur hari ke tujuh bulan ramadhan 1434 H, seperti biasa setelah makan sahur saya beraktifitas menghirup segelas kopi dan sebatang rokok lalu membuka informasi elektronik melalui fasilitas “tablet” yang saya punya sembari menunggu adzan subuh. Saya mulai menjelajah dunia maya hanya untuk melihat jika ada informasi penting, saya mulai membuka website “mahkamahagung.go.id”, “badilag.net”, “pta-semarang.go.id dan pta-bandarlampung.go.id”, “kahmilampung.blogspot.com”, “vivanews.com, detik.com” dan lain-lain  kemudian saya membuka email sampai akhirnya membuka halaman facebook dan ternyata sudah banyak pemberitahuan, satu persatu saya lihat pemberitahuan  dan ada posting menarik dari seorang teman sewaktu SMA sekitar 26 tahun lalu yang saat ini yang bersangkutan tinggal di Yogyakarta postingannya sebagai berikut : Yang Singkat Itu WAKTU. Yang Menipu Itu DUNIA. Yang Dekat Itu KEMATIAN. Yang Besar Itu HAWA NAFSU. Yang Berat Itu AMANAH. Yang Sulit Itu IKHLAS. Yang Mudah Itu BUAT DOSA. Yang Susah Itu SABAR. Yang Sering Lupa Itu BERSYUKUR. Yang Mendorong Ke Neraka Itu LIDAH. Yang berharga itu IMAN Yang menentramkan hati TEMAN SEJATI Yang ditunggu allah itu TAUBAT.

Pembuat posting tulisan di atas tidak melanjutkan kemana arah tulisan itu, saya lama mencermati kata demi kata, sampai akhirnya saya berasumsi bahwa tulisan ini untuk mengingatkan siapapun yang membaca agar menyadari bahwa hidup ini bermakna penting sehingga kita semua mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk yang pada akhirnya kita semua kembali kepada sang pencipta dengan senantiasa melaksanakan apa yang diperintah-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Maka saya segera bergegas mengumpulkan energi untuk mencoba mengurai lebih jauh dari postingan teman dalam jejaring sosial di atas, pikiran saya sederhana mumpung bulan ramadhan jadi momentumnya pas antara postingan seorang teman dengan Judul tulisan saya ini yaitu Puasa Upaya Menuju Sempurnanya Hidup.
Saya awali dengan sekelumit tentang puasa yang tentunya sudah sama-sama kita maklumi ibadah puasa adalah media pendidikan mental dan spiritual dari mulai mengharamkan yang halal (makan minum disiang hari, bersenggama disiang hari) sampai kepada dituntut untuk banyak beribadah (bersedekah, tarawih, tadarus qur’an, sahur dll). Jika kita semua berhasil melalui pendidikan mental dan spiritual selama bulan ramadhan ini, pastilah akan semakin mudah kita memahami tujuan hidup sebenarnya yaitu mengharap ridho Allah dan berbahagia di alam akherat kelak.
Bagaimana korelasinya dengan Postingan teman saya di atas terhadap ibadah ramadhan kali ini. Saya akan coba uraikan secara sederhana sebagai berikut : Yang Singkat Itu WAKTU, rasanya baru kemarin kita melaksanakan ramadhan dan tidak terasa kita masuk lagi ramadhan begitu seterusnya, pelajarannya adalah dari waktu kewaktu apakah ada perubahan kearah yang lebih baik atau justru mengalami kemunduran, mari kita instrospeksi. Yang Menipu Itu DUNIA, dunia selalu menawarkan kenikmatan semu yang semuanya itu jika kita tidak memanfaatkannya dengan benar maka justru akan membawa kecelakaan yang besar, ternyata kemewahan dan serba kecukupan belum menjamin kebahagiaan hakiki, ibadah puasa mengajarkan itu.   Yang Dekat Itu KEMATIAN, kematian itu sangat dekat dengan kita buktinya adalah bisa datang kapan saja tanpa ada pemberitahuan dan jika ajal sudah datang maka tidak ada lagi yang mampu menghalangi. Yang Besar Itu HAWA NAFSU, maksudnya besar adalah hasrat yang tinggi untuk memiliki sesuatu sehingga apabila hawa nafsu yang diperturutkan tanpa adanya filter maka manusia tidak lagi dapat membedakan mana baik dan mana buruk, puasa juga sangat erat kaitannya dengan belajar pengendalian hawa nafsu.  Yang Berat Itu AMANAH,  Allah memberi amanah kepada kita keluarga (isteri dan anak-anak) untuk dijaga dari siksaan api neraka, nah.. sangat berat amanah ini, mampukah kita melaksanakan amahan seperti ini?, mari kita semua terus berupaya melaksanakan setiap amanah yang diberikan kepada kita.   Yang Sulit Itu IKHLAS, benar paling sulit melaksanakan keikhlasan ini semua yang kita lakukan pasti disertai dengan pamrih, maka mari kita mulai dengan yang sederhana saja dulu untuk berbuat ikhlas. Yang Mudah Itu BUAT DOSA, bagaimana berbuat dosa tidak mudah karena dalam dosa selalu dijanjikan kenikmatan-kenikmatan semu yang sesungguhnya adalah perangkap syetan, maka mulai saat ini persulit untuk berbuat dosa. Yang Susah Itu SABAR, terkadang kita selalu dihadapkan dengan posisi dilematis antara berusaha sabar dan keinginan yang harus tercapai, ingatlah semuanya kepunyaan Allah SWT baik yang ada dilangit maupun dibumi. Yang Sering Lupa Itu BERSYUKUR, jika kita mendapat nikmat yang banyak seolah-olah hasil usaha sendiri padahal dalam nikmat itu ada campur tangan Allah, maka sekecil apapun nikmat itu wajib kita syukuri. Yang Mendorong Ke Neraka Itu LIDAH, isinya yang paling banyak adalah ghibah dan fitnah, maka sebaik apapun kualitas yang dimiliki seseorang apabila dia tidak dapat menjaga lidahnya, maka kecelakaan yang ia akan dapatkan. Yang berharga itu IMAN, inilah satu-satunya harta yang paling berharga saat kita hidup didunia, dengan iman yang kokoh maka seberat apapun godaan dan cobaan pasti akan mudah mengatasinya. Yang menentramkan hati TEMAN SEJATI, ini sangat tergantung siapa yang akan dijadikan teman hidup tentunya makna teman adalah selalu bersama-sama maka jika Al-Qur’an yang kita jadikan teman hidup niscaya ketentraman dan ketenanganakan kita raih. Yang ditunggu allah itu TAUBAT, jika manusia tetap saja sulit untuk diberi peringatan dengan berbagai cara, terakhir Allah masih menunggu hambanya untuk bertaubat tentunya taubat ini jelas ada aturannya dan yang pasti taubat nasuha sebelum ajal menjemput, tetapi kembali lagi siapa yang tahu kapan ajal itu akan datang, maka bersegeralah taubat, Allah menunggu Taubat kita sekalian.
Dengan demikian, tulisan ini merupakan tausiyah dan yang pasti tausiyah bagi saya dan keluarga dan terima kasih kepada seorang teman lama yang sudah memberikan inspirasi kepada saya untuk menuangkannya dalam tulisan ini.
Selamat menjalankan ibadah puasa tahun 1434 H, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT. (ahid).

2 komentar:

  1. Instropeksi.. instrospeksi atau introspeksi om? Jangan2 yg bener "atau" nih.. Hahaha

    BalasHapus
  2. terima kasih koreksinya dan salah ketik, anda benar dan kesalahan sdh saya perbaiki.

    BalasHapus

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...