Selasa, 15 April 2014

REFLEKSI SATU TAHUN TUGAS DI TANAH JAWA

Manfaatkan Waktu Luang Untuk Berbagi Pengalaman


18 April 2013 setahun lalu, ditempat yang luar biasa mewah “Ball Room Rama Shinta Patra Jasa Convention Semarang” dilakukan legitimasi secara defacto kepindahan tugas saya dari Lampung ke tanah Jawa tepatnya di Jawa Tengah oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang yang dihadiri oleh Pimpinan, Hakim dan Pejabat serta Pegawai Pengadilan Tinggi Agama Semarang serta para Ketua dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama se-Jawa Tengah, tak lupa Pimpinan, Hakim, rekan sejawat baik di Pengadilan Tinggi Agama Bandarlampung maupun di Pengadilan Agama wilayah PTA Lampung. Yang menarik hadir pula Dr. H. Hasbi Hasan, MH yang saat itu masih menjabat salah satu Kepala Bagian pada Sekretsris Mahkamah Agung RI dan saat ini menjabat Direktur Pembinaan Administrasi pada Ditjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI). Tentunya isteri tercinta dan dua anak tersayang turut pula mendampingi saat itu.
Saya mencoba kembali merefleksi perjalanan tugas dari Lampung menuju Semarang dengan maksud untuk berbagi pengalaman dan mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas selama satu tahun sekaligus menggambarkan tingkat kendala yang dihadapi. Ini semua menjadi evaluasi penting bagi diri saya sendiri untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Secara jujur saya katakan awalnya ragu dapat melaksanakan tugas dengan baik di Semarang karena beberapa faktor, antara lain : 1. Butuh waktu yang cukup lama untuk adaptasi, 2. Terpisahnya dengan isteri dan anak-anak, 3. Kompleksitas persoalan karena satkernya besar. Namun demikian, berkat dukungan moril keluarga walaupun harus terpisah saya dapat menikmati sekaligus menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas pokok dan fungsi, selanjutnya adaptasi lingkungan kerja tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga semua komponen di Pengadilan Tinggi Agama Semarang menyambut saya dengan baik dan ternyata benar kompleksitas persoalan sangat banyak akibat besarnya jumlah satuan kerja sekali lagi dapat teratasi dengan soliditas tim kerja yang baik.
Waktu bergulir tidak terasa sudah satu tahun saya bertugas di Jawa Tengah, banyak hal yang menarik untuk saya ceritakan dan menjadi memori berharga bagi saya pribadi. Sangat unik hampir setiap hari ada saja pekerjaan yang harus diselesaikan dan alhamdulillah tuntas, sehingga pola kerja harus diawali dengan menginventarisir persoalan-persoalan yang belum selesai. Selanjutnya banyak pengalaman yang saya dapatkan ketika kunjungan ke daerah (dari 36 satuan kerja sampai hari ini baru 22 satuan kerja yang saya kunjungi):
1.        Terus terang sebelum masuk Jawa saya beranggapan secara fisik bangunan kantor beserta sarana prasarananya sudah lebih baik dengan yang berada di luar Jawa. Ternyata anggapan saya itu keliru, sehingga teman-teman daerah banyak berharap kepada saya agar gedung beserta sarana prasarana untuk dilengkapi.  
2.        Kunjungan tamu pusat yang rutin hampir setiap sebulan sekali sehingga harus mendampingi
3.        Panggilan-panggilan bimtek maupun diklat oleh Mahkamah Agung RI maupun Ditjen Badilag sehingga saya harus berangkat keluar daerah.
4.        Keakraban antar pimpinan dan seluruh jajaran yang saling memberikan support.
Pengalaman itulah yang membuat saya “betah” melaksanakan tugas di Semarang walaupun harus jauh dari keluarga. Untuk urusan keluarga saya atasi dengan komunikasi menggunakan fasilitas telpon atau media sosial (BBM dan Facebook) bahkan saya berupaya minimal sebulan sekali untuk menemui keluarga di Lampung dengan berangkat Jum’at sore pulang ke Semarang Minggu Sore (lumayan 2 hari berkumpul bareng) atau ketika tugas di Jakarta hari Jum’at saya pastikan pulang ke Lampung dan minggunya balik ke Semarang. Pada saat hari libur sabtu dan minggu saya isi dengan aktifitas bermain tennis bersama dengan teman-teman diluar Pengadilan. Sambil merenung satu tahun tugas di Semarang saya menghitung berapa kali pulang ke Lampung ternyata sudah 13 kali pulang dan keluarga (isteri dan anak) sudah tiga kali ke Semarang. Walaupun cost yang harus saya keluarkan akibat terpisahnya dengan keluarga lumayan tinggi namun alhamdulillah masih dapat diatasi.
 Pelajaran yang dapat diambil adalah, bagaimana ketika saya sudah menjadikan pilihan Karier sebagai Pegawai Negeri Sipil, maka konsekwensi logisnya adalah menerima semua ketetentuan termasuk persoalan mutasi atau promosi, walaupun mutasi dan promosi pasti membawa dampak yang tidak sederhana terutama persoalan keluarga dan ternyata setahun ini yang saya rasakan adalah pada saat pekerjaan dilaksanakan dengan keikhlasan insya allah hasilnya akan baik. Hikmah terbesar dari semua itu adalah bertambahnya pengalaman dan bertambahnya saudara.
Kedepan seperti apa ? tentunya planning yang dilakukan masih untuk terus berbenah meningkatkan kinerja disemua sektor sesuai tugas pokok dan fungsi dan berupaya untuk bersatu dengan keluarga, namun sebaik apapun rencana yang sudah kita buat tanpa campur tangan Tuhan, hal ini mustahil dapat terwujud. Kata kuncinya adalah “Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini caranya dengan Bekerja Keras, Berdo’a dan Berserah diri” . Semoga menjadi inspirasi bagi pembaca semua......... (ahid).  
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...