Semarang,
medio desember 2014
“Barangsiapa
yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang
beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang
yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya
kemarin maka dia terlaknat.” Kalimat
itulah yang sering kita dengar dari para penceramah terlepas dari pro kontra
apakah ini hadits atau bukan, saya akan coba mengemukakan makna implisit dari
ungkapan diatas. Ada hal penting dari ungkapan ini yaitu pentingnya kita semua dituntut
untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan sehingga semakin hari semakin baik.
Momentum akhir Tahun 2014 ini, akan saya coba mengelaborasi pemikiran seorang tokoh Al-Mukarrom Drs. H.M. Said Munji, SH,MH. yang selalu bersama-sama saya. Beliau memaknai surat Al-Ashr yang disebutnya konsep manajemen Islam. Tujuan utamanya adalah bagaimana menuju kehidupan kita yang lebih baik.
Demi
masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.
Sangatlah penting bagi kita selalu
memaknai peristiwa yang telah terjadi sebagai bahan renungan untuk melihat
kegagalan dan kesuksesan yang pernah kita raih, selanjutnya masa sekarang
adalah masa yang harus kita jalankan dengan tetap berpedoman pada rambu-rambu
yang ditentukan Allah SWT sedangkan masa yang akan datang merupakan hal yang
harus sudah direncanakan dengan membuat daftar apa yang akan kita kerjakan.
Manusia
akan selalu merugi
Jika manusia tidak memahami makna waktu yang telah, sedang dan
akan dilalui maka jelas ia termasuk orang-orang yang merugi.
Kecuali
orang-orang yang beriman
Yaitu orang yang meyakini kebenaran teori dan konsep yang
datangnya dari Allah SWT. Sehebat apapun
teori dan konsep tanpa dibarengi dengan tuntunan agama maka tetap saja kita
masih dalam posisi merugi.
Dan
orang yang beramal sholeh
Yaitu orang-orang yang selalu membuat
perencanaan yang matang untuk bekerja sehingga pekerjaannya selalu terprogram
dan terarah dengan baik
Dan
mengingatkan kepada kebenaran
Supaya pekerjaan yang kita lakukan
selalu benar, maka harus selalu ada evaluasi yang terus menerus dalam setiap
pekerjaan yang telah kita lakukan, jika kita melakukan kesalahan tentunya tidak
akan terulang kesalahan yang sama.
Serta selalu
Sabar
Dalam mengevaluasi program haruslah dilakukan
secara akurat dan cermat, sehingga pada saat kita lakukan evaluasi kita
mengetahui dengan jelas masalah yang muncul dan cara mengatasinya.
Oleh karena itu, tahun 2014 yang sebentar
lagi akan berlalu tentunya banyak catatan-catatan penting dan catatan tidak
penting yang sudah kita lalui, jadikan ini sebagai bahan renungan tentang
berbagai kegagalan sekaligus keberhasilan yang kita sudah capai. Sementara saat ini kita jalani sisa akhir
tahun ini untuk terus meningkatkan kualitas hidup melalui kajian terhadap
peristiwa masa lalu. Selanjutnya memasuki tahun 2015 kita harus mempersiapkan
dengan matang program apa yang harus kita lakukan dengan berlandaskan teori dan
konsep yang datangnya dari Allah SWT.
Itulah yang disebut sebagai suatu
siklus kehidupan yang sejalan dengan makna yang terkandung dalam surat Al-Ashr,
hal ini berlaku untuk mengevaluasi individu dan dapat dilakukan oleh siapapun,
lebih tepat dalam bahasa agama selalu disebut Muhassabah yang sering diartikan introspeksi diri.
Mudah-mudahan kita semua selalu
bersyukur dengan apa yang sudah kita dapat dengan meyakini semakin banyak
bersyukur maka semakin banyak nikmat yang akan kita dapat.
Songsong 2015 dengan semangat
perubahan meningkatkan kualitas diri dalam semua aspek kehidupan. (ahid).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar