Kamis, 28 Mei 2015

Songsong Ramadhan dengan Perkuat Silaturahim (Indahnya berbakti kepada orangtua)

KAKEK DAN HP


Suatu hari  disebuah kota Kecil di Jawa Tengah, menjelang sore hari terlihat orangtua renta usia 80 tahunan datang kekonter handphone dengan mengayuh sepeda ontelnya  sembari membawa handphone jadul (baca : jaman dulu) keluaran tahun 1990-an akhir. Maksud sang kakek akan men-service handphone tersebut.
Kakek : nak tolong periksain hp bapak sepertinya rusak ini.
Penjaga konter : keluhannya apa kek? sambil memeriksa handphone tersebut.
Kakek : keluhannya sudah hampir dua bulan ini tidak pernah bunyi nak ?.
Penjaga konter : handphone ini masih bagus kek cuma modelnya saja yang sudah lama, lalu si penjaga konter coba menghubungi hp sang kakek melalui hp miliknya dan bunyi nada deringnya.
(Spontan sang kakek tersenyum kegirangan sambil berucap "alhamdulillah ternyata handphone ini sudah kembali bunyi lagi". )
Penjaga konter : memangnya kenapa kek, kok kakek sampe gembira begitu?.
Kakek : soalnya sudah dua bulan ini kelima anak-anak kakek yang tinggal jauh diluar kota sana tidak pernah lagi menelpon. dengan sudah diperbaiki handphone ini anak-anak kakek bisa menelpon kakek lagi.(Melihat gembiranya si kakek, penjaga konter justru sebaliknya menjadi terharu, dan berkesimpulan betapa teganya anak-anaknya si kakek yang jauh diluar kota sampai dua bulan tidak pernah menelpon bapaknya, sekedar menanyakan khabar, kondisi kesehatan, dan menceritakan kondisi pekerjaan, menantu dan cucu-cucunya. Mungkin kalau saja para anak-anaknya si kakek rutin menelpon minimal seminggu sekali, rasanya tidak mungkin si kakek datang ke konter saya, gumam si penjaga konter. )
Penjaga Konter : maaf kek … kakek dapet dari mana handphone ini ?
Kakek : Alhamdulillah nak, hp ini dikasih anak saya yang nomor dua yang kerja di Jakarta.
Penjaga konter : kerjanya dimana kek ? (si penjaga konter penasaran dan ingin tahu)
Kakek : dia kerja di hotel katanya bagian marketing
Penjaga konter : Terus anak kakek yang lain tinggal dimana ?
Kakek : anak pertama ikut suaminya yang dosen di Australia, anak ketiga kerja di Kalimantan di Perusahaan Batu Bara, anak keempat jadi PNS ditempatkan di Sumatera, dan anak kelima masih kuliah di Bandung dapat beasiswa.
Penjaga konter : ooohhhhh (semakin prihatin si penjaga konter dengan prilaku anak-anaknya si kakek)
Kakek : Terima kasih nak, tas bantuannya. Ini berapa biayanya nak?
Penjaga konter : Tidak usah bayar kek, kan tidak ada yang saya ganti, Cuma perbaikan ringan saja kek.(penjaga konter berniat tidak akan menambah beban pikiran si kakek, kalau saja si penjaga konter jujur bahwa dasar anak-anaknya saja yang tidak mau menelpon, maka apa jadinya, tentunya si kakek bertambah sedih)
Kakek : sekali lagi terima kasih nak, kakek pamit sambil menunggu telpon dari anak-anak kakek.
Penjaga konter : hati-hati dijalan kek.

Teman-teman! sekelumit cerita di atas menjadi pelajaran penting buat kita, betapa  yang namanya orangtua, harapannya begitu besar untuk diperhatikan oleh anak-anak kandungnya, mungkin bukan materi yang diharapkan tetapi hanya khabar saja sudah cukup baginya. Kalaupun materi yang harus dikasih itu sudah kewajiban. Maka Berbahagialah teman-teman yang orangtuanya masih hidup dan kita tidak bisa bersamanya, ini bisa kita pergunakan untuk secara rutin memberi khabar melalui fasilitas teknologi (baca : telpon) yang biayanya murah dibandingkan dengan asuhan, perawatan dia kepada kita dari mulai mengandung sampai kita menjadi seperti sekarang ini. Jika perlu berilah dia smartphone dengan fasilitas video call yang bias langsung bertatap muka.
Kalaupun orangtua kita sudah tidak ada, penting juga untuk terus berkomunikasi dengan orangtua kita yang lain seperti pak de', bu de', pak lek, bu lek, guru dan kerabat kita lainnya. Mumpung sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, melalui komunikasi kita bisa saling mendoakan untuk kebaikan kita bersama.

Demikian, sedikit ungkapan sarat makna, mudah-mudahan bermanfaat. Bukankah saling silaturahim memudahkan segala urusan kita? kalau kita yakin maka lakukanlah. (ahid, awal sya'ban 1436 H)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...