Kamis, 10 November 2016

SELALU BERSAMA MENGATASI MASA-MASA SULIT



Hari ini saya sudah posting melalui media sosial mengenai makna hari Pahlawan, rasanya kurang lengkap kalau hari ini pula ada moment penting dalam sejarah kehidupan saya dan keluarga yaitu 20 tahun lalu tepatnya 10 November 1996 saya dipertemukan oleh Allah SWT dengan seorang wanita pendamping hidup yang saat ini menjadi isteri saya. Ia adalah Ekawati yang telah melahirkan dua anak kami yang alhamdulillah keduanya sudah belajar mandiri melaksanakan tugas belajarnya jauh dari kami. Dika Shafira Hidayat yang saat ini berada di Yogyakarta studi dengan pilihannya sendiri di Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastera Inggris, kemudian Aulia Farihah Hidayat yang juga dengan keinginannya sendiri saat ini ada di Solo di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Kelas III MTs. Kami berdua (saya dan Isteri) selalu berdoa semoga anak-anak kami selalu dilindungi Allah dan selalu dimudahkan urusannya.Rasanya perjalanan pernikahan kami baru kemarin, padahal sudah 20 tahun. Betul kata orang bijak :”jika kita melakukan sesuatu pekerjaan dengan rasa senang dan ikhlas, maka perjalan waktu tidak terasa”.  Dalam kesempatan ini saya coba mendeskripsikan perjalan kehidupan dengan tidak bermaksud pamer atau curhat, tetapi lebih kepada dokumentasi pribadi yang selalu menjadi bahan evaluasi syukur-syukur dapat berbagi pengalaman.
Sudah menjadi sunatullah, pasang surut kehidupan sudah kami lalui, masa-masa sulit pernah kami lalui (bukan berarti saat ini sudah bersenang-senang), awal pernikahan yang dari tidak punya apa-apa dan  bukan siapa-siapa tetapi seiring perjalan waktu seolah-olah hari ini untuk waktu-waktu sebelumnya tidak pernah terjadi apa-apa. Pernah dalam masa-masa sulit kami hadapi begitu beratnya hanya untuk membeli susu anak, begitu beratnya disaat memberi bantuan kepada sanak saudara, dari mulai kesana kemari berjalan kaki dan seterusnya. Namun entah keajaiban atau apa namanya saya tetap yakin ada campur tangan Allah yang Maha Kuasa dalam kehidupan ini, masa-masa itu kami lalui begitu saja.
Ternyata, hari ini  saya sadar sesadar-sadarnya bahwa lagi-lagi saya dan isteri selalu iikhlas dan sabar menghadapi apapun. Apakah hari ini setelah 20 tahun masa-masa sulit telah berlalu, jawabannya sudah pasti belum karena masa-masa itu akan terus ada untuk masa-masa yang akan datang yang tentunya dengan masa-masa sulit lainnya. Saya dan isteri beserta anak-anak kami tersayang selalu berserah kepada Allah sang pencipta, pilihan Allah lah yang terbaik saya dan keluarga tentunya kita semua hanya menjalaninya saja, sekali lagi kata kuncinya adalah sabar dan ikhlas.
Itulah sekelumit cerita mengenai perjalanan 20 tahun lalu saat saya dan isteri dari awal membangun sebuah keutuhan menuju ridho Allah.
Anak-anakku tetap semangat, raih cita-citamu dengan ketekunan dan kesabaran dan isteriku tercinta tetaplah kita dalam kondisi seperti ini, kondisi dimana kita dapat melalui perjalanan  selama 20 tahun lalu sampai hari ini, perjalanan akan terus berlanjut entah sampai kapan ? wallahu’alam bishowwab. (ahid, 10 November 2016 : 13.50).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...