Kamis, 31 Desember 2015

CATATAN AKHIR TAHUN 2015 (belajar meningkatkan kualitas diri melalui muhassabah)



Berapa usia kita saat ini ?, pertanyaan itu jarang kita tanyakan pada diri sendiri. Apa pentingnya pertanyaan seperti ini, tentunya akan sangat berarti bagi mereka yang selalu meningkatkan kualitas kemampuan diri, mereka yang selalu ingin maju dan sukses dalam segala hal dan mereka yang selalu mengevaluasi kegagalan.
Kaum kapitalis mempunyai statement “Time Is Money” ini menggambarkan pentingnya waktu untuk dimanfaatkan demi mengejar  harta benda, sementara jauh sebelumnya Islam sudah mengajarkan pentingnya waktu bukan hanya untuk mengejar harta benda semata tetapi lebih dari itu untuk menggapai kebahagiaan yang hakiki baik di dunia maupun di alam akhirat nanti.
Muhassabah akhir tahun ini sebenarnya hanya untuk mempermudah hitung-hitungan, karena kita selalu terikat dengan daur waktu yang diukur melalui angka-angka dalam kalender. Padahal muhassabah harusnya setiap saat, namun demikian kapanpun muhassabah itu dilakukan yang lebih penting adalah hasilnya, apakah terjadi peningkatan kualitas atau sebaliknya justru kualitas diri semakin menurun.
Maka muhassabah dalam makna  evaluasi dan perenungan selama hitungan satu tahun berjalan, ada dua hal pokok yang akan saya catat, yaitu perihal keduniaan dan perihal setelahnya.
Sebagai manusia yang saat ini diberi kesempatan untuk hidup di dunia tentunya mengalami persoalan yang multi kompleks, seperti persoalan keluarga, pekerjaan dan hubungan sesama. Selama kurun waktu 365 hari berjalan saya coba akan menghitung perbandingan kesuksesan dan kegagalan, tentunya dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan.
Manusia terikat dalam sebuah keluarga, apakah sebagai ayah, ibu dan anak, masing-masing mempunyai persoalannya sendiri, apakah masing-masing sudah menjalankan fungsinya dengan baik ? yang mengetahui tentunya masing-masing yang menjalankannya. Setelah kita bermuhassabah maka jika kita masih belum berfungsi dengan baik, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya esok hari sampai satu tahun kedepan dan jika jika kita merasa sudah berfungsi tentunya untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Setiap manusia juga terikat dengan sebuah tanggungjawab pekerjaan, apapun namanya aktifitas yang dilakukan itulah pekerjaan, apakah berprofesi sebagai pegawai, pengusaha, pedagang, tani, buruh, pelajar, ibu rumahtangga dan lain-lain. Apakah kita sudah berfungsi dengan baik melaksanakan tanggungjawab pekerjaan?, Setelah kita bermuhassabah maka jika kita masih belum berfungsi dengan baik, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya esok hari sampai satu tahun kedepan dan jika jika kita merasa sdah berfungsi tentunya untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Tidak bisa dipungkiri, kita selalu berhubungan dengan oranglain, selalu bersentuhan secara fisik maupun batin. Apakah dalam hubungan ini sudah berjalan baik ? dan apakah dalam berhubungan ini ada yang tersakiti ?. Setelah kita bermuhassabah maka jika kita masih belum berhubungan dengan baik, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya esok hari sampai satu tahun kedepan dan jika jika kita merasa sudah dapat berhubungan dengan baik  tentunya untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Selanjutnya, sebagai manusia juga terikat dalam aturan sang pencipta yaitu Allah SWT. Pertanyaannya adalah : apakah kita termasuk hamba yang selalu bersyukur dengan segala nikmat yang diberikan ? Terkadang kita selalu menilai “nikmat” itu dalam arti sempit yaitu materi kebendaan, padahal lebih besar dari materi kebendaan sudah banyak yang kita rasakan bahkan gratis tanpa mengeluarkan biaya, yaitu nikmat menghirup udara bebas serta bebas melakukan apapun di atas dunia ini. Implementasi rasa syukur itu tentunya dilakukan dengan melaksanakan aturan-aturan Allah SWT dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan. Setelah kita bermuhassabah maka jika kita masih belum merasa bersyukur dengan baik, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya esok hari sampai satu tahun kedepan dan jika jika kita merasa sudah selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT tentunya untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Untuk itu momentum penghujung dan hari terakhir di tahun 2015 ini, kita selalu memperbanyak muhassabah dengan merenung dan mengevaluasi aktifitas apa saja yang sudah kita lakukan baik aktifitas keduniaan maupun persiapan setelahnya. Siapa yang mengetahui dan berani menjamin kita diberi kehidupan sampai tahun kapan,  orang-orang yang selalu bermuhassabah adalah ciri orang yang sukses dan bahagia, karena dia mampu mengakui kelemahan dan terus mencoba dan berusaha memperbaikinya.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu sukses dalam semua hal baik dimasa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. (ahid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latihan Berbuat Baik (Model Implementasi 4M)

  Sejatinya manusia terlahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa noda, hal ini sejalan dengan hadits nabi Kullu Mauludin Yuladu ‘alal Fitroh...